Sunday, May 1, 2016

EDM Bukan Seni ?

Banyak dari pembaca sekalian pasti merupakan menyuka EDM atau bagian dari EDM itu sendiri. Diantara pembaca pun pasti ada hater atau orang yang menganggap maupun mendisriditkan EDM. Jujur sebenarnya sebelum mengenal yang namanya music production saya pun termasuk orang yang mendiskriditkan EDM, apaan edm ? musik cuman buat foya foya joget joget ga jelas. Musik cuman ngandelin teknologi doang ga da seni-seninya. Mungkin itu juga terbesit diantara orang-orang yang kontra edm itu sendiri. Edm bukan seni ? karena ga da unsur keindahan hasil karya murni kreatifitas ? what a stupid . .

            Ditulisan ini saya mohon maaf kalau ada kesalahan dalam membahas edm itu sendiri karena saya penikmat sekaligus menjadi pemula di edm itu sendiri khususnya sebenarnya diproduksi musik. Edm merupakan bagian dari musik dan terdiri atas banyak sub genre lainnya. Edm pun seperti halnya musik lain yang menggunakan akord, jadi bukan artinya karena electronic sehingga pengetahuan akord dianggap tidak penting dan siapapun bisa. Ya oke lah mungkin “bisa” tapi sama halnya antara membandingkan musik yang berkualitas dan sekedar musik saja. Contoh musik “saja” seperti musik didiskotik yang cuman dakdikduk doang ga ada yang namanya ritme ga da yang namanya ketukan ¾ lah contoh sederhananya. Saya tidak tahu itu termasuk dari subgenre EDM yang mana. Musik seperti itu yang biasa diputar didiskotik tempat saya tinggal dibanjarmasin. Yang mana menurut saya justru musik seperti ini yang merusak tersebut. Coba dengarkan lagu-lagu dj dj ternama contoh sederhana seperti David Guetta. Beliau menciptakan edm menurut saya sangat berkualitas, dari segi sound yang dipakai dari produksi sendiri pun terdapat kerumitan tersendiri. Oke akordnya mudah-mudah, melodinya mudah-mudah, ya itu pertama pasti terpikir oleh para “hanya” pemain instrument. Padahal banyak yang terjadi diproduksi musik itu sendiri sama halnya dalam suatu melodi untuk menciptakan keindahan permainan gitar para pemain gitar menambahkan teknik-teknik gitar seperti bending, legato, atau apapun yang memang biasa dilakukan gitaris agar memperindah permainannya. Bedanya hanya edm terletak pada produksinya sehingga banyak pendengar edm yang tidak terlibat diproduksi musik tidak akan menyadarinya dan hanya menganggap itu sekedar otomatis kerja teknologi yang dipikirnya otomatis. Padahal itu tercipta dari para produser maupun dj itu sendiri yang mencurahkan serangkaian kreatifitasnya kedalam sound synth yang dipakainya. Dalam segi harmoni pun dj dj ternama pun mampu menciptakan harmoni yang indah. Ingat semua sound diedm umumnya ditake oleh dj itu sendiri dan itu mampu untuk menciptakan harmoni, disini lah sisi kejeniusan seorang yang memang dj dalam artian juga seorang remixer dan remaster. Berbeda antara edm yang memiliki progresi chord dengan edm yang chordnya itu itu saja atau yang katanya dj cuman main turntable saja dengan pakaian terbuka dan lagu orang kemudian diplaynya. Chord itu itu saja hanya untuk membuat bergoyang tak ada harmoni berkualitas tercipta yang mengirisinya seorang penyanyi. Lagu yang bagus adalah lagu yang membuat pendengarnya nyaman dan para kritikus musikpun maupun pemain instrument memujinya.  Intinya yang mendiskriditkan edm secara umum silahkan saja, artinya anda mungkin benar atau mungkin juga anda salah. Jadi diskriditkan lah edm pada sebuah lagu jangan edm secara umum yang sebenarnya banyak yang memang berkualitas, cobalah untuk menengok edm yang masuk chart biilboard kalo ingin mendengar musik yang memang berkualitas.

No comments:

Post a Comment

Tulislah komentar yang bermartabat tanpa ada kata-kata kasar atau berbau sara