Sunday, June 3, 2012

Aktivitas Logistik


Aktivitas Logistik
        Aktivitas-aktivitas Utama Logistik
          Ada 13 aktivitas utama logistik, yaitu:
1.       Customer service (pelayanan pelanggan)
2.       Demand forecasting (peramalan permintaan)
3.       Inventory management (manajemen persediaan)
4.       Logistics communications (komunikasi logistik)
5.       Material handling (penanganan material)
6.       Order processing (proses pemesanan)
7.       Packaging (pengemasan)
8.       Dukungan komponen dan jasa
9.       Pemilihan lokasi dan gudang
10.   Procurement/ Purchasing
11.   Reverse logistics
12.   Transportasi
13.   Gudang dan penyimpanan

          1. Customer service (pelayanan pelanggan)
      Definisi Customer Service: suatu proses yang berlangsung di antara pembeli, penjual, dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa dalam jangka waktu pendek seperti transaksi tunggal ataupun jangka panjang seperti hubungan berdasarkan kontrak.  Nilai tambah ini juga terbagi pada masing-masing kelompok transaksi atau kontrak, yang dalam keadaan lebih baik pada penyelesaian transaksi dibandingkan sebelum transaksi. Dengan demikian, customer service merupakan proses penyediaan keuntungan nilai tambah yang penting pada supply chain dengan cara efektif.

          2. Demand forecasting (peramalan permintaan)
      Ramalan permintaan manajemen logistik menentukan berapa banyak dari tiap barang yang diproduksi perusahaan yang harus diangkut ke berbagai pasar. Manajemen logistik juga harus mengetahui dimana asalnya permintaan sehingga dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat di setiap area pasar. Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan manajer logistik untuk menyediakan sumber (anggaran belanja) pada aktifits-aktifitas yang akan melayani permintaan tersebut.

          3. Manajemen persediaan (Inventory Management)
      Aktifitas pengendalian persediaan (inventory control activity) bersifat kritis karena membutuhkan finansial atas pemeliharaan persediaan produk yang cukup untuk mempertemukan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi. Bahan baku dan komponennya, WIP (work in process), dan persediaan barang jadi, semuanya menghabiskan ruang fisik, waktu kerja dan modal. Uang yang diinvestasikan pada persediaan tidak tersedia untuk dipergunakan.
                Alasan pengadaan persediaan dalam perusahaan:
·         Memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis.
·         Menyeimbangkan persediaan dan permintaan.
·         Memungkinkan spesialisasi produksi.
·         Melindungi ketidakpastian permintaan dan siklus pemesanan.
·         Bertindak sebagai penyangga/ buffer di antara interface yang bersifat kritis dalam rantai supply (supply chain).
                Buffer pada supply chain meliputi:
·         Supplier - Procurement
·         Procurement  -  Production
·         Production  -  Marketing
·         Marketing – Distribution
·         Distribution – Intermediary/Retail
·         Intermediary/Retail – Consumer

          4. Logistics communications (komunikasi logistik)
      Komunikasi merupakan jaringan vital di antara seluruh proses logistik dan pelanggan perusahaan. Komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan dasar dari keberhasilan manajemen logistik.

          5. Penanganan Material (Material Handling)
      Penangan material berubungan dengan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.
                Tujuan penanganan material adalah:
·      Menyederhanakan dan menghapus system penanganan apapun yang memungkinkan.
·      Meminimalkan jarak tempuh.
·      Meminimalkan barang setengah jadi.
·      Menyediakan aliran yang serentak bebas dari bottleneck.
·      Meminimalkan kerugian akibat pembuangan, kerusakan, dan pencurian.
      Perusahaan mengeluarkan biaya setiap saat dilakukan penanganan barang. Bila dirasakan penanganan tidak memberikan nilai bagi sebuah produk, seharusnya dibuat seminimum mungkin.
               
          6. Proses Pemesanan (Order Processing)
                Komponen order processing terbagi dalam 3 kelompok:
1.    Elemen operasional (operational elements)
Meliputi order entry atau perubahan pesanan, scheduling, persiapan pengiriman pesanan dan invoicing.
2.    Elemen komunikasi (communication elements)
        Meliputi modifikasi pesanan, penyelidikan status pesanan, tracing, koreksi kesalahan dan permintaan informasi produk.
3.    Kredit dan elemen pengumpulan (credit and collection elements)
            Meliputi pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan rekening.

          7. Pengemasan (packaging)
                Pengemasan memiliki peran ganda yaitu:
·      Melindungi produk dari kerusakan ketika akan disimpan atau diangkut.
·      Pengemasan yang pantas dapat memudakan penyimpanan serta pemindahan produk, sehingga mengurangi biaya penanganan material.
                Fungsi spesifik pengemasan ada 6, yaitu:
1.    Penahanan (containment)
2.    Proteksi (protection)
3.    Pembagian (apportionment)
4.    Pengunitan (unitization)
5.    Kenyamanan  (convenience)
6.    Komunikasi (communication)
                                                        
          8. Komponen-komponen dan Pelayanan Pendukung (parts and service support)
      Salah satu aktifitas pemasaran perusahaan adalah memberikan pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan, seperti penyediaan bagian-bagian pengganti ketika produk rusak atau tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Hal ini sangat penting bagi aktifitas service dan bagian logistik bertanggung jawab meyakinkan bahwa bagian-bagian tersebut tersedia kapan dan dimana pelanggan membutuhkannya.

          9. Seleksi lokasi pabrik dan tempat penyimpanan/ gudang (plant and warehouse site selection)
      Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang  berperan penting dalam melayani pelanggan  dengan total biaya seminimal mungkin, juga merupakan jaringan primer diantara produser dan pelanggan yang digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan. 
                Pada umumnya tempat penyimpanan persediaan diperlukan untuk:
·      Mencapai transportasi yang ekonomis
·      Mencapai produksi yang ekonomis
·      Mendapat keuntungan dari diskon pembelian dengan kuantitas banyak dan pembelian duluan.
·      Memelihara sumber persediaan
·      Mendukung kebijakan pelayanan pelanggan perusahaan
·      Mengantisipasi kondisi perubahan pasar (seperti musiman, fluktuasi permintaan, kompetisi).
·      Mengatasi perbedaan ruang dan waktu yang berada di antara produsen dan konsumen
·      Menetapkan setidak-tidaknya biaya total logistik seimbang dengan tingkat pelayanan pelanggan yang diinginkan
·      Mendukung program just in time dari supplier dan pelanggan.

          10.  Purchasing (Procurement)
                  Tujuan dari purchasing :
·      Memberikan aliran material, persediaan dan pelayanan yang berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi.
·      Meminimalkan investasi persediaan dan kerugian.
·      Menjaga dan memperbaiki kualitas
·      Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier
·      Menstandarisasi, dimana kemungkinan barang dibeli
·      Pembelian barang yang diperlukan dan pelayanan pada tingkat biaya total terendah.
·      Mengembangkan posisi organisasi yang kompetitif
·      Mencapai keharmonisan, hubungan kerja yang produktif dengan area fungsional lainnya dalam organisasi.
·      Menyempurnakan sasaran pembelian dan kemungkinan tingkat biaya administrative yang terendah.

          11. Reverse Logistics
      Penanganan barang-barang retur baik berupa salvage dan scrap disposal, merupakan bagian dari proses yang berkaitan erat dengan reverse logistics, dan merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih.
      Barang-barang diretur bisa dikarenakan kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahan pengiriman, trade-ins, dan alasan-alasan lain.
        Biaya reverse logistics cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward logistics.

          12. Transportasi
      Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dan dalam departemen logistik. Dengan bagian finansial (freight bills/ biaya pengiriman), engineering (pengemasan, transportasi peralatan), manajemen persediaan (bahan baku, komponen, gudang jadi), hokum (kontrak gudang dan alat angkut), produksi (pengiriman tepat waktu), purchasing (pemilihan supplier), marketing/ sales (standar pelayanan pelanggan), receiving (klaim, dokumentasi), dan pergudangan (supply peralatan, penjadwalan). 

          13. Pergudangan dan Penyimpanan (warehousing and storage)
      Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual. Semakin lama waktu antara produksi dan konsumsi, semakin besar pula tingkat atau jumlah persediaan yang dibutuhkan. 
      Aktifitas pergudangan dan penyimpanan meliputi keputusan mengenai apakah fasilitas penyimpanan seharusnya milik sendiri, dikontrakkan atau disewakan, perencanaan dan perancangan fasilitas penyimpanan, pertimbangan produk gabungan, prosedur pengamanan dan pemeliharaan, pelatihan personalia dan pengukuran produktivitas.  

No comments:

Post a Comment

Tulislah komentar yang bermartabat tanpa ada kata-kata kasar atau berbau sara