Banyak dari pembaca sekalian pasti merupakan menyuka EDM
atau bagian dari EDM itu sendiri. Diantara pembaca pun pasti ada hater atau
orang yang menganggap maupun mendisriditkan EDM. Jujur sebenarnya sebelum
mengenal yang namanya music production saya pun termasuk orang yang
mendiskriditkan EDM, apaan edm ? musik cuman buat foya foya joget joget ga
jelas. Musik cuman ngandelin teknologi doang ga da seni-seninya. Mungkin itu
juga terbesit diantara orang-orang yang kontra edm itu sendiri. Edm bukan seni
? karena ga da unsur keindahan hasil karya murni kreatifitas ? what a stupid .
.
Ditulisan
ini saya mohon maaf kalau ada kesalahan dalam membahas edm itu sendiri karena
saya penikmat sekaligus menjadi pemula di edm itu sendiri khususnya sebenarnya
diproduksi musik. Edm merupakan bagian dari musik dan terdiri atas banyak sub
genre lainnya. Edm pun seperti halnya musik lain yang menggunakan akord, jadi
bukan artinya karena electronic sehingga pengetahuan akord dianggap tidak
penting dan siapapun bisa. Ya oke lah mungkin “bisa” tapi sama halnya antara
membandingkan musik yang berkualitas dan sekedar musik saja. Contoh musik “saja”
seperti musik didiskotik yang cuman dakdikduk doang ga ada yang namanya ritme
ga da yang namanya ketukan ¾ lah contoh sederhananya. Saya tidak tahu itu
termasuk dari subgenre EDM yang mana. Musik seperti itu yang biasa diputar
didiskotik tempat saya tinggal dibanjarmasin. Yang mana menurut saya justru
musik seperti ini yang merusak tersebut. Coba dengarkan lagu-lagu dj dj ternama
contoh sederhana seperti David Guetta. Beliau menciptakan edm menurut saya
sangat berkualitas, dari segi sound yang dipakai dari produksi sendiri pun
terdapat kerumitan tersendiri. Oke akordnya mudah-mudah, melodinya mudah-mudah,
ya itu pertama pasti terpikir oleh para “hanya” pemain instrument. Padahal
banyak yang terjadi diproduksi musik itu sendiri sama halnya dalam suatu melodi
untuk menciptakan keindahan permainan gitar para pemain gitar menambahkan
teknik-teknik gitar seperti bending, legato, atau apapun yang memang biasa
dilakukan gitaris agar memperindah permainannya. Bedanya hanya edm terletak
pada produksinya sehingga banyak pendengar edm yang tidak terlibat diproduksi
musik tidak akan menyadarinya dan hanya menganggap itu sekedar otomatis kerja
teknologi yang dipikirnya otomatis. Padahal itu tercipta dari para produser
maupun dj itu sendiri yang mencurahkan serangkaian kreatifitasnya kedalam sound
synth yang dipakainya. Dalam segi harmoni pun dj dj ternama pun mampu
menciptakan harmoni yang indah. Ingat semua sound diedm umumnya ditake oleh dj
itu sendiri dan itu mampu untuk menciptakan harmoni, disini lah sisi kejeniusan
seorang yang memang dj dalam artian juga seorang remixer dan remaster. Berbeda
antara edm yang memiliki progresi chord dengan edm yang chordnya itu itu saja
atau yang katanya dj cuman main turntable saja dengan pakaian terbuka dan lagu
orang kemudian diplaynya. Chord itu itu saja hanya untuk membuat bergoyang tak
ada harmoni berkualitas tercipta yang mengirisinya seorang penyanyi. Lagu yang
bagus adalah lagu yang membuat pendengarnya nyaman dan para kritikus musikpun
maupun pemain instrument memujinya.
Intinya yang mendiskriditkan edm secara umum silahkan saja, artinya anda
mungkin benar atau mungkin juga anda salah. Jadi diskriditkan lah edm pada
sebuah lagu jangan edm secara umum yang sebenarnya banyak yang memang
berkualitas, cobalah untuk menengok edm yang masuk chart biilboard kalo ingin
mendengar musik yang memang berkualitas.